Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena turun langsung di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang. Kedatangannya dalam rangka mengecek kondisi keluarga risiko stunting, khususnya terkait dengan program Gerakan Orang Tua Asih Cegah Stunting (Genting).
Dalam kunjungan kasus stunting, Jeni Humsibu di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang yang anaknya mengidap stunting.di Kelurahan Sikumana, hal tersebut tetap menjadi lokus kunjungan Wihaji. Sebab menurutnya masih ada satu dua anak balita stunting yang belum termonitor.
"Kunjungan kami untuk memastikan (pelaksanaan) program (stunting di lapangan). Karena menyelamatkan satu orang sama dengan menyelamatkan satu generasi," ujar Wihaji dalam keterangannya, Senin (24/6/2024).
Ditegaskan "Dalam pelaksanaan program Genting tidak boleh ada satu balita maupun ibu hamil yang terindikasi stunting terlewatkan mendapat intervensi" ttambanya.
Selain itu, Menteri Wahaji menceritakan Dirinya dan Gubernur NTT bersama rombangan batal saat mengunjungi ke Kabupaten Lembata dan Flores Timur, di akibatkan dampak abu vulkanik mengganggu jarak pandang penerbangan pesawat.
“Ini kunjungan mendadak karena tadi pagi saya dari Rote diagendakan melanjutkan penerbangan ke Lembata, ternyata di sana ada erupsi sehingga gak bisa terbang. Kemudian kita ikhtiar, dan berusaha untuk melalui Larantuka baru naik kapal ke Lembata. Ternyata tetap gak bisa landing di Larantuka karena ada abu vulkanik,” jelas Menteri Wihaji.
“Karena itu, saya berkoordinasi sama Gubernur dan Ibu Wakil Wali Kota untuk cek Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Kota Kupang. Kebetulan kita diarahkan ke sini, kita menemukan salah satu KRS dan setelah saya cek, ternyata betul. Secara fakta antara tinggi badan, berat badan dan usia ternyata kurang,” tambanya.
Menurut Menteri Wihaji, prevalensi stunting di NTT masih tergolong tinggi. Namun demikian, beliau meyakini bahwa sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani persoalan stunting ini, akan berdampak baik pada turunnya prevalensi stunting di NTT.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN RI ini berpesan agar edukasi terkait masalah stunting ini perlu mendapat perhatian serius.
Terkait kunjungan Mendukbangga/Kepala BKKBN RI ini, Gubernur NTT, Melki Laka Lena menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas perhatian pemerintah dalam menyikapi persoalan stunting di NTT.
“Terima kasih atas kehadiran Pak Menteri yang sudah mengunjungi NTT, khususnya kemarin ke paling selatan, kita di Rote sudah melakukan berbagai kegiatan di sana untuk penanganan stunting dan hari ini walaupun secara mendadak tetap ada agenda di Kota Kupang,” ujar Gubernur.
Menurut Gubernur Melki, usaha untuk mengentaskan stunting di NTT ini perlu ada kerja sama dan kolaborasi yang baik dengan semua pihak. Untuk itu, beliau memastikan bahwa setelah agenda kunjungan Menteri Wihaji ini, Pemerintah Provinsi NTT bersama seluruh Kepala Daerah akan memperkuat kembali apa yang menjadi catatan dari kunjungan Mendukbangga/Kepala BKKBN RI kali ini.
“Nanti Pak Menteri balik Jakarta, kami bersama dengan seluruh Kepala Daerah se-NTT, kita akan lebih memperkuat kembali apa yang menjadi catatan dari kunjungan Pak Menteri di NTT. Kami akan berjuang menyukseskan agenda menurunkan angka stunting nasional termasuk di NTT ini,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis di kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Mendukbangga/Kepala BKKBN RI dan Gubernur NTT yang telah berkenan mengunjungi keluarga berisiko stunting yang ada di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang.
“Terima kasin untuk Pak Menteri dan Pak Gubernur NTT yang sudah berkenan mengunjungi KRS di Kota Kupang. Kami juga patut berbangga karena Kota Kupang dari tahun ke tahun, angka stuntingnya menurun tetapi perlu adanya monitoring dan evaluasi dan pertajam edukasi. Dan tentunya kita juga mengharapkan bantuan dari pusat sehingga kolaborasi antara pusat dan daerah bisa terlaksana secara baik,” ujarnya.
Dalam kunjungannya kali ini, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN RI, Dr. Wihaji juga menyerahkan paket bantuan berupa sembako untuk Keluarga Berisiko Stunting.
Turut hadir pula Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, S.Sos.,M.Sc., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Drg. Iien Adriany, M.Kes., dan Penjabat Sekda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, S.H.