ROTE - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Anggota Komisi IV DPR RI Usman Husin bersama rombongan mengunjungi Kabupaten Rote Ndao, Selasa (3/6/2025).
Kunjungan kerja tersebut bertujuan meninjau langsung calon lokasi pembangunan modeling Sentra Garam Industri dan menandatangani kerja sama.
Pada penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan antara Dirjen Pengelolaan Kelautan dan Bupati Paulus Henuk. Dirjen Sumber Daya Kelautan juga meneken PKS dengan investor pembangunan sentra garam industri.
Gubernur Laka Lena dalam sambutannya mengatakan bahwa Pembangunan Kawasan Centra Industri Garam Nasional merupakan salah satu program strategis untuk mendukung percepatan pembangunan terutama untuk menjawab kebutuhan garam Nasional dan daerah.
“ Kehadiran proyek strategis Nasional ini membawa energi baru bagi Nusa Tenggara Timur terutama bagi pemda Rote Ndao oleh karena itu kemitraan yang ada harus di rawat dengan baik dan menjunjung tinggi profesionalisme sehingga apa yang di lakukan tepat sasaran serta harus bermanfaat bagi banyak orang”ungkapnya
Ia tegaskan dalam konteks pembangunan Kawasan Centra Industri Garam Nasional ke depan akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat terutama secara ekonomi yang berkaitan peningkatan kualitas hidup dan kuantitas produksi garam serta pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan produk garam yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berjanji kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa seluruh impor garam pada akhir 2027 bisa dihentikan.
"Saya sudah janji kepada Bapak Presiden, akhir 2027 seluruh impor garam dihentikan," ujar Trenggono di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikuti Antara.
Ia berharap Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao seluas lebih dari 10 ribu hektare dapat menghasilkan sekitar 2,6 juta ton garam industriIa
Selain itu Kementerian Kelautan dan Perikanan juga akan membantu garam rakyat yang produksinya diperkirakan sekitar 2,3-2,6 juta ton garam.
"Garam Rakyat terus kita akan bantu juga. Ada sebagian anggaran nanti kita untuk bantu garam rakyat, terutama untuk pencucian dan sebagainya. Dengan demikian total produksi garam nasional bisa mencapai 5 juta ton. Itu sesuai dengan kebutuhan nasional," kata Trenggono.
Dirinya optimistis bahwa target penghentian impor garam pada akhir tahun 2027 dapat terwujud.
"Jadi janji kami dari Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada Bapak Presiden, akhir 2027 harus stop impor garam," katanya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong PT Garam meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi guna memenuhi kebutuhan garam nasional dan mencapai swasembada pada 2027.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyoroti pentingnya modernisasi teknologi dan perbaikan infrastruktur tambak garam sebagai strategi utama untuk meningkatkan produksi nasional.
Langkah ini dianggap krusial untuk mengurangi ketergantungan pada impor serta meningkatkan kesejahteraan petambak garam.