KUPANG - Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengomentari ratusan pelajar siswa SMPN 8 Kupang, yang Makan Bergizi Gratis (MBG). Pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk investigasi langsung kejadian.
Melki menyebut, persoalan ini sementara di tangani pemerintah provinsi melalui dinas Kesehatan Provinsi, Kesehatan Kota Kupang dan Badan POM sementara lagi Audit dan pemeriksaan.
"Sementara ini dinas Kesehatan Pemprov, Kesehatan kota Kupang dan Badan POM lagi dalam penyelidikan dan pemeriksaan laboratorium atas dugaan keracunan makanan," ujar Melki.
Pemeriksaan laboratorium sedang dilakukan, termasuk pengambilan sampel darah dan feses untuk mengetahui penyebab pasti. Pemerintah Provinsi bergerak cepat setelah mendapat laporan awal dan langsung menurunkan tim.
Berdasarkan data yang dihimpun ada 140 siswa keracunan makanan di rawat ditiga rumah sakit: RSUD SK Lerik, RS Siloam dan RSU Mamami. Usai mendapat perawatan 130 siswa membaik dan dipulangkan pada Selasa (22/7/2025).
Meski begitu, Melki menegaskan, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan untuk memastikan penyebab keracunan massal tersebut.
"Tentu kita menunggu hasil lab dan butuh waktu. Karena sample makanan sudah dibawa untuk dilakukan pengujian," ujarnya.
Menurut Melki, sebagian siswa kondisinya sudah tertangani dan di pulangkan. Ia mengingatkan agar publik tidak langsung menyimpulkan penyebab insiden ini sementara ini lagi di observasi.
"10 siswa sementara ini lagi di rawat. Tentunya ini merupakan pembelajaran atas kejadian di lapangan," tuturnya.