Talk Show Semarak Budaya NTT, Hatifah: Lestarikan Tari tarian Budaya NTT


KUPANG - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mendukung penuh upaya pelestarian tari tradisi yang ada di kabupaten/kota di Provinsi NTT agar tetap lestari dan tidak punah, pada Kamis siang (24/7/2025.

Talk Show iini mengusung thema "Semarak Budaya NTT" Kegiatan ini hasil kerjasama Kementerian Kebudayaan RI, Komisi X DPR RI dan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI).

"Ditengah arus perubahan zaman yang semakin dinamis. Kami, Komisi X DPR RI, Kementerian Kebudayaan RI dan AMPI terus berupaya melestarikan tari tarian tradisi NTT sebagai warisan budaya," kata Hatifah dalam rekaman Video di Resto Celebes, Kota Kupang.

Dia menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan tersebut menjadi wadah ekspresi bagi para pelaku seni, khususnya tari tradisional dan generasi muda, dalam menghidupkan kembali warisan budaya daerah khususnya dari Provinsi NTT.

"Tak Show ini bukan hanya soal pertunjukan seni, tapi tindak nyata kecintaan kita terhadap akar budaya. Serta menjadikan seni tari tradisional sebagai bagian dari proses regenerasi budaya serta menghidupkan kembali warisan leluhur," terangnya.

Tari tradisi, kata dia, tidak hanya tentang pola gerakan tubuh, tetapi merupakan bahasa identitas, jembatan sejarah, dan cermin nilai-nilai yang tumbuh dalam masyarakat.

"Tarian tradisional menyimpan kekayaan budaya yang unik dan bernilai tinggi. Setiap gerakan dalam tari tradisinya mencerminkan identitas sosial, struktur nilai, dan kedisiplinan masyarakat," tandas Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).


Menurut dia, kolaborasi antara Komisi X DPR RI dan AMPI merupakan langkah strategis untuk menghadirkan seni tradisi di tengah masyarakat modern, khususnya di kalangan generasi muda yang kini hidup dalam era digitalisasi.

Sementara Plt. Ketua DPD AMPI NTT, Angel da Silva menyambut baik kegiatan festival tari tradisi NTT yang dilaksanakan di daerah ini sebagai untuk mendukung program wisata setempat.

"Seni tari bisa menjadi salah satu daya tarik wisata di NTT. Kegiatan ini tentunya sangat baik, karena seni tari ini bisa menjadi salah satu atraksi dan menjadi daya tarik lain dari wisata yang ada di NTT," ujar Angel.

Kegiatan tersebut dilangsungkan dalam pentas seni tari tarian dari tiga sanggar dikabupaten di NTT:

  • Sanggar Lopo Gaharu dengan Tarian Kabalai dari Rote Ndao, di tampilkan dalam acara adat yang menggambarkan semangat kebersamaan.
  • Sanggar Picasso ART yang menghadirkan Lego-lego dari Alor, tarian lingkaran persatuan yang biasanya mengiringi syukuran atau rekonsiliasi.
  • Sanggar IKKEF dengan tarian dari Ende menyuguhkan GAWI, terdiri dua kata Ga: disini/kesini dan Wi: manari/berkumpul bersama yang diartikan mari kumpul di sini dan menari bersama dalam wujud syukur atas hasil panen yang melimpah.

Talk Show ini menghadirkan dialog tiga narasumber yakni  MJ. Florybertus Fonno dari Sanggar Lopo Gaharu, Vivi Ndun, S.Pd dari Sanggar Picasso ART, dan Dr. Ir. Leta Rafael Levi’s, M.Rur.Mgnt dari Sanggar IKKEF.

Dalam diskusi, para narasumber memaparkan tentang roh tarian tradisional NTT, di tampilkan dalam acara adat menggambarkan kebersamaan, tidak menutup perkembangan jaman. Mereka juga menekankan pentingnya regenerasi muda, dalam menghidupkan kembali kekayaan warisan budaya daerah di NTT.


Posting Komentar

Komentar Anda .....

Lebih baru Lebih lama
papillonnews

نموذج الاتصال