ENDE - Alokasi anggaran oleh Pemda Ende untuk persiapan penyelenggaraan ETMC 2025 senilai Rp. 1.500.000.000 (1,5 milyar rupiah) dianggap tidak berdampak dan, mestinya anggaran tersebut digelontorkan untuk pembangunan fisik jalan dan, dermaga di wilayah pesisir hingga desa Nila dan Ngaluroga kecamatan Ndona, Kabupaten Ende.
Hal ini disampaikan oleh sekretaris pemuda Pancasila beberapa waktu lalu dengan judul 'pemuda Pancasila Ende kritik anggaran Rp. 1,5 milyar untuk ETMC, desak pembangunan dermaga Reka, Kekasewa.
Menanggapi itu, Ketua GEB (Gerakan Ende Baru) Bertolomeus Betu Rati mengatakan, Alokasi anggaran Rp. 1,5 milyar oleh Pemda Ende untuk persiapan sambut ETMC merupakan bentuk dukungan Pemda Ende karena jika ini tidak dilakukan maka, akan sangat memalukan bila dalam perjalanannya hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Sebagai masyarakat, kami mendukung langkah Pemda menggolontorkan anggaranRp. 1,5 milyar untuk sukseskan turnamen ETMC karena, semua tim kesebelasan dan, suporter setiap kabupaten di NTT sudah pasti hadir. Selasa, 19/08/2025.
"Jadi anggaran Rp. 1,5 milyar rupiah itu kan dalam rangka persiapan menyambut ETMC di Ende, akan sangat memalukan kalau ada pemimpin di daerahnya sebagai tuan rumah tidak melakukan persiapan atau dukungan anggaran terhadap penyelenggaraan ETMC", ungkapnya.
Lebih lanjut Albert mengungkapkan, ETMC 2025 bukan sebagai ajang untuk gagah gagahan tapi, sebagai ruang untuk anak muda Kabupaten Ende bisa menyalurkan hobi dan, menunjukan skil dibidang olahraga sepak bola. Apalagi lanjut Albert, animo masyarakat kabupaten Ende didunia sepak bola memiliki antusias yang tinggi dan, ini juga menjadi salah satu faktor pendukung untuk menghasilkan PAD Kabupaten Ende.
Selain itu, mengutip pemberitaan Liputanflores.com mengatakan, bahwa anggaran sebesar itu seharusnya dialihkan untuk membangun dermaga di Reka Kekasewa, wilayah pesisir yang hingga kini masih bergantung pada sampan kecil untuk mobilitas warganya.
"Transportasi laut di Reka Kekasewa menyisakan luka lama. Warga harus melawan gelombang hanya dengan perahu kecil. Mereka butuh dermaga, bukan pesta bola,”
Menanggapi ini, Bertolomeus yang juga aktivis PMKRI Jogja menyampaikan, terkait kesenjangan pembangunan infrastruktur jalan diwilayah pesisir untuk beberapa desa di Kecamatan Ndona itu, sudah disampaikan sendiri oleh Bupati Ende pada pidato peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 80.
"Yang disinggug oleh Bupati saat itu tidak hanya infrastruktur jalan tapi juga dengan listrik di desa Nila, belum ada sampai sekarang. Maka dengan demikian, sudah tentu pemda Ende punya perhatian serius atas kondisi infrastruktur atau dermaga di usia RI yang ke 80 tahun ini", ungkapnya.
Jadi, tambah Albert yang akrab disapa, soal ETMC ini adalah momentum yang mesti disambut baik oleh Pemda Ende, karena ini akan memberi dampak baik bagi Ende sebagai tuan rumah turnamen ETMC 2025. Jangan sampai muncul opini liar lagi, karena dukungan Pemda ini demi menjaga nama baik Ende sebagai tuan rumah.