Gubernur NTT ajak Masyarakat dan Pemerintah Desa Gotong-royong Bangun Jalan



KUPANG - Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena ajak masyarakat dan pemerintah desa bersama-sama bergotong royong membangun jalan.

Ajakan ini disampaikan Gubernur Melki dalam acara penandatanganan kontrak pekerjaan fisik, jasa dan pengawasan pada Dinas PUPR Provinsi NTT, di Lantai 4 Gedung Sasando Kantor Gubernur, pada Jumat (1/8/2025).

Pembangunan infrastruktur tetap akan menjadi prioritas, untuk menggenjot itu. Melki mengaku untuk tidak tergantung pada APBN dan APBD. Ada pola alternatif lain untuk bisa membangun.

"Untuk infrastruktur, Pemprov upayakan gunakan APBN dan APBD itu semaksimal mungkin. Yang kami dorong sekarang  memakai pola gotong-royong masyarakat dan pemerintah desa," jelas Melki.

Gubernur NTT, Melki Laka Lena mengajak masyarakat untuk kembali menghidupkan budaya gotong royong yang kini mulai memudar.

Kepastian ini disampaikan Gubernur Melki dalam pertemuan bersama pemangku kepentingan daerah. Ia menekankan pentingnya mengunakan pola gotong-royong sebagai dukungan fiskal dan sinergi lintas sektor dalam merealisasikan proyek infrastruktur ini.

"Untuk itu, Saya juga sudah berkomunikasi dengan Bupati, Wakil Bupati dan seluruh kepala desa bersama-sama memakai pola gotong-royong bangun jalan," jelasnya.

Menurutnya, pola gotong-royong ini sudah di lakukan semenjak jadi anggota DPR RI. Beberapa kegiatan yang dilakukan itu antara lain pemberian bantuan dana bersama masyarakat setempat untuk bangun jalan.

Melki menilai, dalam pendekatan itu, semangat gotong royong di tengah masyarakat adalah kunci utama. Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat dalam mengeksekusi sumber daya lokal.

"Setiap warga bawa pasir, batu, kerikil satu orang satu ember saja per hari. Di taruh dipinggir jalan. Baik itu untuk menambal jalan rusak atau pembangunan skala besar. Itu sangat membantu," terangnya.

Selanjutnya, untuk pengaspalan jalan dan alat berat berupa bulldozer, excavator menggunakan anggaran APBN semaksimal mungkin di kerjakan. "Saya yakin kalau kita padukan berbagi pola,  jalannya pasti cepat jadi," lanjut Dia.

Disebutkan,  jalanan di Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur. Kurang lebih 100 km, sejak Republik ini berdiri. Jalannya hancur lebur.

Diakuinya, perbaikan jalan ini vital untuk melancarkan transportasi. Dan ini adalah prioritas kita. Pendekatan pembangunan yang berbasis gotong royong dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

“Saya minta semua kepala desa terlibat aktif. Gunakan pola gotong royong. Kita bangun bersama karena ini untuk kita semua,” pungkas Melki.

Posting Komentar

Komentar Anda .....

Lebih baru Lebih lama
papillonnews

نموذج الاتصال