KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan komitmennya untuk menjadikan NTT sebagai “Provinsi Garam dan Terang Dunia”.
Ha ini disampaikan Gubernur Melki dalam acara penandatanganan kontrak pekerjaan fisik, jasa dan pengawasan pada Dinas PUPR Provinsi NTT, di aula Fernandez Kantor Gubernur, pada Jumat (1/8/2025).
Gubernur Melki menegaskan bahwa NTT memiliki potensi besar di sektor garam dan energi terbarukan yang belum tergarap maksimal. Karena itu, ia mendorong sinergi semua pihak untuk mengoptimalkan potensi tersebut demi kesejahteraan masyarakat NTT.
“Kemarin saya di Jakarta, dan terselit pemikiran bahwa NTT ini sangat layak untuk menjadi provinsi garam dan terang, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia,” kata Gubernur Melki.
Ia menjelaskan bahwa produksi garam di Kabupaten Rote Ndao akan didesain menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Selain itu, sentra-sentra produksi garam di daerah lain seperti Malaka, Sumba, dan Sabu juga akan dihidupkan kembali untuk memperkuat posisi NTT sebagai penghasil garam nasional.
“Kita punya lebih dari 62 GW untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), lebih dari 1.000 megawatt untuk geothermal, lebih dari 10.000 megawatt dari energi angin, belum lagi arus laut dan hidro,” kata Gubernur Melki.
Menurut Melki, upaya untuk menjadikan NTT sebagai provinsi terang bukan hanya soal ketersediaan listrik, tetapi juga bagaimana energi dapat diakses merata dan terjangkau oleh seluruh masyarakat.
"Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal keadilan energi. Bagaimana semua masyarakat, dari kota sampai pelosok, bisa menikmati terang yang sama," ujarnya.
Ia meyakini potensi ini mampu menjadikan NTT sebagai lumbung energi baru terbarukan di Indonesia.
Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini juga menyebut, bahwa pembangunan infrastruktur konstruksi yang berkualitas akan menjadi kunci dalam mewujudkan visi tersebut. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama tidak hanya dalam sektor pertanian dan pariwisata, tetapi juga dalam pengembangan industri garam dan energi bersih.
“Di Jakarta, kita sudah punya julukan baru: NTT adalah Provinsi Garam dan Terang bagi Republik. Setuju ya?” katanya dengan penuh semangat.
Gubernur juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pelaku usaha dan pemuda, untuk berkolaborasi dalam mewujudkan visi ini. Ia berharap langkah ini akan memperkuat posisi NTT sebagai provinsi yang mandiri secara ekonomi dan energi.
"Kita butuh kolaborasi. Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus jalan bersama agar cita-cita besar ini bisa kita wujudkan," pungkas Melki.***