Ketua DPRD Ultimatum Pemerintah: Akhiri Kelangkaan BBM di Sabu Raijua!


SABU RAIJUA – Kelangkaan bahan bakar minyak kembali melanda Sabu Raijua. Di pulau kecil yang berdiri di tengah samudra ini, krisis tahunan itu bukan sekadar soal transportasi. Dampaknya jauh lebih dalam: distribusi air bersih terhambat, nelayan tak bisa melaut, biaya kebutuhan pokok melonjak. Hidup masyarakat diperas oleh situasi yang sebenarnya bisa diantisipasi.

Ketua DPRD Kabupaten Sabu Raijua, Rae Edin Saputra Manoe Lado angkat bicara. Ia menegaskan, pemerintah daerah tidak boleh terus berlindung di balik alasan teknis.

“Ini penyakit lama yang terus berulang. Jangan biarkan rakyat kita terus menderita hanya karena pemerintah tidak serius mencari solusi permanen. Distribusi adalah kunci. Sabu Raijua harus mendapat kuota yang cukup, bahkan lebih, mengingat kondisi laut dan cuaca kita sering ekstrem,” ujarnya, kemarin.

Menurutnya, langkah-langkah sementara yang dilakukan pemerintah daerah memang ada, tetapi tidak boleh berlarut. Persoalan transportasi dan distribusi BBM harus dibenahi dari akarnya.

“Kita tidak bisa terus menutup mata. Kapal dan tangki pengangkut dengan kapasitas kecil jelas tidak cukup. Harus ada peningkatan armada dengan daya angkut besar, agar pasokan tidak lagi tersendat setiap kali laut bergelombang,” tegasnya.

Pria kelahiran Sabu ini juga menyoroti data alokasi BBM yang dianggap tidak adil. Ia membandingkan dengan Kabupaten Sumba Tengah, yang penduduk dan jumlah SPBU relatif sama, tetapi memperoleh jatah jauh lebih besar.

“Untuk Pertalite, selisihnya lebih dari 2.000 kiloliter dibanding Sabu Raijua. Solar? Sumba Tengah dapat 2.500 kiloliter, sementara kita hanya 1.500 kiloliter. Ini jelas ada masalah data yang tidak segera diperjuangkan. Pemerintah daerah jangan diam, harus melawan demi masyarakat,” katanya.

Ia menekankan, kebutuhan dasar seperti minyak tanah yang masih dipakai luas di Sabu Raijua pun tak boleh diabaikan.

“Masyarakat adalah kedaulatan. Pemerintah tidak boleh lemah di hadapan persoalan ini. Hadirkan solusi nyata. Jangan tunggu sampai masyarakat marah. Sabu Raijua berhak mendapat perlakuan adil, dan saya akan terus bersuara lantang sampai kelangkaan BBM ini benar-benar diakhiri,” tutupnya dengan tegas.

Posting Komentar

Komentar Anda .....

Lebih baru Lebih lama
papillonnews

نموذج الاتصال