Mengendalikan Penyakit Rabies di NTT, Gubernur Instruksikan Kandangkan Anjing Selama 2 Bulan


KUPANG - Penyebaran rabies yang meningkat. Gubernur NTT Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena mengeluarkan instruksi kepada seluruh bupati dan wali kota untuk dikandangkan anjing selama dua bulan sebagai tindakan pencegahan.

Hal tersebut di sebabkan, Sebanyak 20 orang meninggal dunia akibat gigitan hewan penular rabies (GHPR) di sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), selama Januari sampai Agustus 2025. Untuk itu, menjadi fokus Pemerintah Provinsi NTT.

Ia menghimbau kepada pemilik hewan tersebut dikandangkan hewan peliharaan seperti anjing selama dua bulan tersebut, Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kontak dengan hewan lain dan manusia, sehingga penyebaran virus rabies dapat terkontrol. 

Hal itu disampaikan Melki, sapaan Melki Lak Lena, dalam pidato pembangunan memperingati HUT RI ke-80, di kantor Gubernur NTT, Kupang, Sabtu (16/8/2025).

Keputusan ini diambil menyusul data yang mengkhawatirkan terkait kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR). Hingga Agustus 2025, tercatat 16.999 kasus GHPR di NTT dengan 20 korban jiwa.

"Saya sudah berkoordinasi dengan seluruh kepala daerah untuk segera melaksanakan dikandangkan anjing. Ini adalah langkah penting untuk memutus rantai penularan rabies," ujar Gubernur NTT di Kupang, Kamis (15/8).

Melki juga menekankan bahwa Pemda tidak ingin kasus rabies terus meningkat dan menimbulkan korban jiwa yang lebih banyak. Karena itu, langkah-langkah pencegahan harus dilakukan secara cepat dan terkoordinasi.

Selain pengandangan anjing, Gubernur NTT juga menginstruksikan agar dilakukan vaksinasi rabies secara massal terhadap hewan peliharaan, terutama anjing. Pemerintah daerah diminta untuk menyediakan vaksin yang cukup dan memastikan pelaksanaan vaksinasi berjalan efektif.

"Vaksinasi adalah kunci untuk melindungi hewan peliharaan kita dari rabies. Saya minta seluruh masyarakat proaktif membawa hewan peliharaannya untuk divaksin," imbuhnya.

Gubernur Melki Laka Lena juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Jika terjadi kasus gigitan anjing, segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir, lalu segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Pemerintah Provinsi NTT berharap dengan langkah-langkah ini, kasus rabies di NTT dapat segera terkendali dan masyarakat dapat hidup dengan aman dan nyaman. "Jangan panik, tapi tetap waspada. Segera dibawa ke dokter jika digigit anjing, agar bisa mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) secepatnya," pungkasnya.

Posting Komentar

Komentar Anda .....

Lebih baru Lebih lama
papillonnews

نموذج الاتصال