17 Tim dari Tiga Belas Negara ikuti Balap Sepeda Tour de EnTeTe 2025


KUPANG - Sebanyak 17 tim dari 13 negara akan mengikuti balap sepeda internasional Tour de EnTeTe 2025 di Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai besok 10 September 2025, melintasi Pulau Timor, Sumba, dan Flores, pada Selasa, (9/9/2025) sore

Beberapa negara peserta antara lain Filipina, Malaysia, Cina, Iran, Mesir, Afrika Selatan, Prancis, Belanda, Slovenia, dan Timor Leste, serta Indonesia dengan dua tim. 

Ivent ini akan melintasi tiga pulau besar di NTT yang terbagi dalam 10 etape dengan total jarak tempuh 1.541 km.

Perlombaan balap sepeda ini secara langsung dibuka oleh Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka menyampaikan selamat datang kepada para peserta Tour De EnTeTe di pelataran Gubernur, pada Selasa, (9/9/2025) sore.

“Atas nama masyarakat NTT, saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Tour de EnTeTe 2025 yang telah menempuh perjalanan jauh. Saya berharap kunjungan di NTT ini bisa menjadi kunjungan yang menyenangkan bagi semuanya dan membuat para peserta jatuh cinta dengan keindahan tanah ini,” ujar Melki.

Menurutnya, Tour de EnTeTe bukan hanya ajang olahraga, melainkan sebuah perayaan identitas. Ini adalah panggung sport tourism yang memadukan olahraga, pariwisata, dan budaya dalam harmoni yang indah.

“Dari olahraga, kita belajar sportivitas. Dari pariwisata, kita tunjukkan keindahan. Dari budaya, kita wariskan nilai persaudaraan yang kuat,” ungkapnya.

Tour de EnteTe ini akan melintasi tiga pulau besar di NTT yang terbagi dalam 10 etape dengan total jarak tempuh 1.541 km. Dari Timor dengan gunung dan lautnya, Sumba dengan savana emasnya, hingga Flores dengan danau dan keindahan alamnya, semua akan menjadi panggung bagi dunia untuk mengenal NTT lebih dekat.

“Kehadiran peserta dari berbagai negara dan daerah di Indonesia adalah kebanggaan besar bagi kami. Kami ingin anda semua merasakan bahwa NTT bukan hanya sebuah tempat, tetapi rumah kedua yang menyambut anda dengan hangat,” tutur Melki.

Gubernur Melki berharap agar Tour de EnTeTe ini tidak hanya meninggalkan kesan sebagai kompetisi olahraga bagi para peserta, tetapi juga kenangan indah tentang persahabatan dan kehangatan dari Timur Indonesia.

Lebih lanjut, dirinya berharap agar event balap sepeda bertaraf internasional ini dapat menjadi momentum kebersamaan, sebagai penggerak ekonomi lokal, sebagai penguat UMKM, dan sebagai jembatan budaya yang mempertemukan NTT dengan dunia luas.

“Dari Timur Indonesia, kita kirimkan pesan, kita siap berdiri sejajar di panggung dunia,” pungkasnya.

Posting Komentar

Komentar Anda .....

Lebih baru Lebih lama
papillonnews

نموذج الاتصال