Gubernur NTT Dorong Pembentukan KEK di Wilayah Perbatasan Negara


LABUAN BAJO - Manggarai Barat: Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendorong pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di wilayah perbatasan sebagai strategi memperkuat aktivitas ekonomi lintas negara. Langkah ini dinilai penting untuk membuka peluang kerja sama baru antara Indonesia dengan negara tetangga, termasuk Timor Leste dan Australia.

Hal ini disampaikan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, dalam Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Bali–Nusa Tenggara yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Selasa (21/10/2025), di Hotel Meruorah Komodo, Labuan Bajo. Menurutnya, penguatan kawasan perbatasan menjadi salah satu prioritas pembangunan wilayah timur Indonesia.

“Beberapa kawasan seperti Atambua di Kabupaten Belu, Motaain, dan Manufui di Kabupaten Malaka telah ditetapkan sebagai kawasan strategis perbatasan. Ke depan, kita perlu mendorong terbentuknya KEK di wilayah-wilayah ini agar dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi lintas negara,” ujarnya.

Ia menilai, keberadaan KEK di perbatasan akan memberikan dampak ganda, baik terhadap pertumbuhan ekonomi lokal maupun integrasi wilayah. Pembangunan infrastruktur dan penataan ruang di kawasan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat posisi strategis NTT sebagai gerbang timur Indonesia. 

“Kita ingin kawasan perbatasan bukan hanya menjadi garis batas, tetapi menjadi pintu pertumbuhan ekonomi baru,” kata Melki.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Nazib Faisal, menegaskan pentingnya sinkronisasi tata ruang dalam setiap rencana pembangunan. Menurutnya, penataan ruang yang baik akan menjadi pintu masuk bagi investasi dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Data tata ruang bukan hanya dokumen administratif, tetapi dasar untuk menarik investasi yang produktif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Forum yang dihadiri oleh jajaran pemerintah pusat, gubernur, serta para bupati dan wakil bupati dari tiga provinsi Bali, NTB, dan NTT ini juga menyoroti pentingnya sinergi lintas wilayah dalam mengurangi kesenjangan pembangunan antarwilayah. Melalui konsep aglomerasi, daerah-daerah sekitar kawasan strategis seperti Labuan Bajo diharapkan turut berkembang dan saling menopang secara ekonomi.

Gubernur Melki menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa penguatan kawasan perbatasan merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk membangun NTT secara merata dan berkelanjutan.

“Pembangunan harus dimulai dari pinggiran, dari perbatasan, karena di sanalah wajah sejati Indonesia terlihat,” ucapnya.

Posting Komentar

Komentar Anda .....

Lebih baru Lebih lama
papillonnews

نموذج الاتصال