Buku karya Agustinus Tetiro ini adalah catatan jurnalistik yang berisi kisah dan dinamika kunjungan kerja Gubernur NTT dan Para Kepala Daerah se-NTT ke Jakarta pada 17-22 Maret 2025 yang lalu. Dalam perjalanan selama enam hari tersebut Gubernur bersama para Kepala Daerah se-NTT berhasil menyambangi 21 kementerian, 3 badan dan lembaga nasional, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta bertemu dengan 3 kelompok Diaspora NTT di ibu kota.
"Ide untuk membukukan perjalanan ini muncul secara spontan, namun kami merasa penting untuk mendokumentasikan upaya kolektif kami dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat NTT langsung ke pusat kekuasaan di Jakarta," terang Gubernur NTT dalam acara peluncuran dan diskusi buku tersebut.
Buku yang ditulis dengan memadukan gaya penulisan informatif khas jurnalistik dengan gaya inspiratif ini disambut positif banyak pihak. Bebarapa tokoh nasional turut memberi testimoni positif terhadap peluncuran buku ini dan terutama atas niat dan kerja keras Gubernur dan Wakil Gubernur NTT demi membangun bumi Flobamorata.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespon baik rencana kerja sama NTT-DKI Jakarta : “Saya telah berteman sangat lama dengan Gubernur NTT, Pak Melki. Mari kita membangun kerja sama yang saling menguntungkan antara DKI Jakarta dan NTT.”
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan dukungannya terhadap geliat komunitas kreatif dan UMKM digital di NTT : “Pemprov NTT bisa mengoptimalkan sumber daya itu untuk memperluas pemasaran produk UMKM lokal.”
Menteri UMKM Maman Abdurrahman juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung program _One Village One Product_ (OVOP) yang digagas Pemprov NTT, sebagai bagian dari prioritas nasional penguatan ekonomi rakyat berbasis desa.
Melalui keterangannya, Gubernur Melki menyatakan bahwa perjalanan bersama para Kepala Daerah se-NTT tersebut memberi banyak pengetahuan dan membuka banyak peluang yang berdampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi produktif di NTT.
"Dari roadshow ini, kami kemudian tahu bahwa kendati ada kebijakan efisiensi, jumlah uang yang bisa digelontorkan ke NTT ternyata sangat banyak. Misalnya, melalui kebijakan makan bergizi gratis, uang yang akan masuk ke NTT bisa mencapai Rp.9 triliun. Ini tentu akan menggerakan ekonomi rakyat," jelasnya.
"Begitu juga dengan sejumlah komitmen kebijakan dan investasi lain yang akan masuk ke NTT, seperti mega proyek tambak udang di Sumba dengan nilai investasi mencapai Rp.8 triliun, dan investasi garam industri dengan estimasi nilai investasi sekitar Rp.4,2 triliun. Serta, komitmen investasi dan bantuan lainnya dari sejumlah pihak. Termasuk, kesediaan DKI Jakarta menjadi pasar bagi sejumlah produk UMKM NTT," imbuhnya lebih lanjut.
Acara launching buku ini juga diisi dengan diskusi publik yang membahas konektivitas daerah-pusat dan sinergi pembangunan kawasan timur Indonesia, khususnya Flobamorata.
Gubernur NTT berharap agar buku yang diterbitkan oleh Penerbit Ikan Paus ini, bisa menjadi karya yang tidak hanya mendokumentasikan peristiwa, tetapi juga menyulut semangat kolektif untuk terus membangun NTT dari segala penjuru. Dengan mengusung semangat “Ayo Bangun NTT”, buku ini merupakan refleksi dari tekad Pemerintah Provinsi NTT di bawah kepemimpinan Melki - Jhoni untuk bergotong royong membangun masa depan NTT yang lebih sejahtera, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
Mengakhiri acara peluncuran dan diskusi buku tersebut, Gubernur Melki mengajak semua pihak untuk membangun NTT dengan menjadi jembatan bagi semua, baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, pihak perbankan / lembaga jasa keuangan, LSM, maupun swasta melalui berbagai program tanggung jawab sosial mereka (CSR).