KUPANG - Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena buka Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap II Tahun 2025 mengatakan teman-teman harus punya mimpi. Setelah ikut pelatihan ini harus bisa buka usaha sendiri.
Kegiatan ini berlangsung di Satuan Pelayananan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kupang (Satpel PVP Kupang) di Aula Kantor Satpel pada Senin, (4/8/2025).
Menurut Melki Laka Lena, NTT adalah provinsi dengan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. NTT mempunyai potensi luar biasa di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, pariwisata dan energi baru terbarukan. Selain itu, juga punya motif tenun ikat beraneka ragam yang sudah mendunia.
Namun, di balik berbagai potensi tersebut, tantangan seperti tingkat pengangguran dan kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang terampil masih menjadi pekerjaan rumah.
Melki Laka Lena menegaskan bahwa dalam upaya menjawab tantangan ini, program pelatihan vokasi yang dicanangkan oleh Satuan Pelayanan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kupang ini menjadi langkah strategis yang fundamental.
Adapun Pelatihan Berbasis Kompetensi yang akan diikuti oleh peserta nantinya adalah English for Frontliner, Barista, Pengolahan Makanan, Spa Therapist, Tour Guide, Junior Make Up Artist, Finishing Teknik Semprot, Practical Office Advance, Pengolahan Ikan, Menjahit, dan Pembuatan Konten Visual.
Aneka pelatihan ini, menurutnya bukan sekadar program sporadis, melainkan sebuah ekosistem terpadu untuk mendorong penciptaan lapangan kerja, memperkuat kemandirian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mengakselerasi program One Village One Product sebagaimana telah dicanangkan Pemerintah Provinsi NTT.
Gubernur Melki Laka Lena mendorong agar para peserta pelatihan ini dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin guna mengasah keterampilan dan pengetahuan di bidang yang diminatinya.
"Pelatihan ini sangat penting. Anda beruntung bisa lolos sebagai peserta dan terpilih dari sekian banyak orang," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa rangkaian program pelatihan vokasi ini adalah sebuah investasi SDM yang cerdas dan saling terhubung. Keterampilan di sektor pariwisata menarik pengunjung, yang kemudian menjadi pasar bagi produk-produk hasil olahan UMKM. Keberhasilan UMKM dan program OVOP ini kemudian dipromosikan secara masif melalui konten digital, yang pada gilirannya menarik lebih banyak minat dan investasi.
"Dengan membekali para peserta dengan keterampilan yang relevan dan beragam, kita tidak hanya sedang menciptakan lapangan kerja, tetapi juga membangun fondasi ekonomi yang mandiri, berdaya saing, dan berakar kuat pada potensi lokalnya," ungkapnya.
Wilfrianus Sabon Tawa, Koordinator Satuan Pelayanan PVP Kupang dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Lombok Timur Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas dengan Satuan Pelayanan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kupang di wilayah NTT, sekaligus sebagai percontohan pelatihan untuk mendukung program prioritas Presiden dan Gubernur NTT.
Yudel, salah satu peserta pelatihan ini mengungkapkan bahwa dirinya merasa bangga bisa terpilih untuk mengikuti pelatihan ini. Sebagai seorang Konten Kreator, dirinya akan memanfaatkan kesempatan bagus ini untuk memaksimalkan potensi dirinya dalam pembuatan konten visual.
Hal senada juga disampaikan oleh Merry, peserta pelatihan Spa Therapist. Merry mengaku bangga dan senang terpilih sebagai peserta. Ia bahkan mengungkapkan keinginannya untuk membuka usaha Spa Therapist sendiri di Kupang usai pelatihan ini nantinya.
Acara ini diakhiri dengan penyematan Tanda Peserta oleh Gubernur NTT serta Penandatanganan Perjanjian Kerjasama untuk penempatan dan On The Job Training.
Turut hadir dalam acara ini, Perwakilan Korem 161/Wirasakti Kupang, Kepala UPTD Latihan Kerja Provinsi NTT, Instruktur UPTD Latihan Kerja Nakertrans Provinsi NTT, Perwakilan DPC HPI Kota Kupang, Pimpinan Yayasan Efrata, Tokoh masyarakat dan segenap insan pers.