INSANA - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIM Kupang melaksanakan sosialisasi tentang pentingnya perencanaan keuangan pribadi di SMA Negeri 1 Insana, Desa Ainiut, Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara, pada Senin (21/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan membedakan kebutuhan dan keinginan .Seperti mencatat pengeluaran harian, membuat anggaran mingguan, hingga menanamkan kebiasaan menabung dengan tujuan tertentu.
Kegiatan tersebut di ikuti oleh puluhan siswa kelas XI dan XII. Dengan thema “Perencanaan Keuangan Bagi Remaja”.
Ketua Tim KKN STIM Kupang, Conscientia Rhema, membuka sesi dengan pertanyaan sederhana namun menyentuh: “Pernah tidak teman-teman merasa uang jajan habis begitu saja, padahal belum beli apa-apa yang penting?” Pertanyaan ini sontak disambut gelak tawa siswa, sekaligus membuka ruang refleksi.
Suasana kelas yang awalnya kaku pun berubah menjadi dinamis. Rhema dengan tenang memandu sesi demi sesi untuk membantu siswa memahami konsep pengelolaan uang secara praktis.
“Kami ingin adik-adik di SMA bisa lebih bijak sejak sekarang. Jangan menunggu sampai kuliah atau bekerja baru belajar atur uang. Kebiasaan baik harus dimulai sejak muda,” ujar Rhema di sela-sela kegiatan.
Beberapa siswa SMA Negeri 1 Insana yang diwawancarai mengaku baru pertama kali diajak berpikir tentang bagaimana mengelola uang jajan secara sadar. Salah satunya, Sensiana Bifalo bahkan mengaku terinspirasi untuk mulai mencatat pengeluaran hariannya setelah mengikuti sesi ini.
Pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini. Menurut salah satu guru pendamping Ibu Tilda Oki, kegiatan semacam ini sangat bermanfaat, apalagi di tengah tantangan gaya hidup konsumtif yang mulai masuk ke kalangan remaja pedesaan melalui media sosial dan teknologi digital.
“Literasi keuangan itu bukan soal ekonomi semata, tapi juga soal karakter. Kami berharap materi seperti ini bisa terus hadir di sekolah,” ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi bebas dan pembagian materi edukasi dalam bentuk ringkasan cetak. Para siswa juga diajak membuat target keuangan pribadi sederhana, seperti menabung untuk membeli buku, laptop, atau kebutuhan sekolah lainnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa STIM Kupang menunjukkan bahwa pengabdian kepada masyarakat tidak harus selalu besar atau kompleks. Membawa ilmu yang mereka pelajari ke tengah-tengah masyarakat, mengubah cara pandang generasi muda terhadap uang, adalah bentuk kontribusi kecil yang berdampak besar. (ALX)