Pemprov dan UNICEF Kerjasama Gandeng Kepala Daerah Sosialisasi Percepatan Cakupan Imunisasi di NTT


KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena hadir dan secara resmi membuka kegiatan bertajuk “Advokasi Penguatan Program Imunisasi kepada Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten di NTT” yang digelar dalam bentuk talkshow di Hotel Sasando, Kupang, pada Jumat (25/7/2025).

Talk Show ini dihadiri para kepala daerah dan perwakilan dari enam daerah prioritas, yaitu Kabupaten Kupang, Manggarai Barat, Alor, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, dan Kota Kupang. Sejumlah tokoh lintas sektor juga hadir, termasuk perwakilan UNICEF, tokoh agama, organisasi profesi, institusi pendidikan, serta pengelola program imunisasi dari seluruh NTT yang mengikuti secara daring.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Iien Adriany, dalam laporan penyelenggaraan menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen politik dan kepemimpinan dalam percepatan cakupan imunisasi di wilayah NTT.

“Secara khusus, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemahaman bersama mengenai urgensi pengelolaan program imunisasi, serta memperkuat komitmen para pimpinan daerah agar menetapkan imunisasi sebagai prioritas dalam proses perencanaan, penganggaran, dan koordinasi lintas sektor,” jelas drg. Iien.

Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi saat ini, yakni rendahnya cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) serta tingginya angka absolut anak yang belum mendapatkan imunisasi sama sekali (Zero Dose).

Sementara itu, Perwakilan UNICEF NTB-NTT, Yudistira Yewangoe, selaku mitra dalam program ini, menyampaikan bahwa secara global perkembangan program vaksinasi saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap vaksin.

“Namun UNICEF, sebagai lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, tetap memegang keyakinan yang kuat dan didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang tidak terbantahkan bahwa vaksin menyelamatkan jiwa. Vaksin adalah bentuk pencegahan penyakit, bukan pengobatan,” tegas Yudistira

Meskipun tantangan itu nyata, Yudistira juga menyampaikan apresiasinya atas komitmen daerah-daerah di NTT yang terus mendukung penguatan imunisasi.

“Terima kasih atas komitmen dari kabupaten/kota yang terus memperluas cakupan program imunisasi di wilayah masing-masing, termasuk dalam memperkenalkan vaksin-vaksin baru,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena, menegaskan bahwa program imunisasi sangat relevan dan sejalan dengan Dasa Cita Pembangunan NTT, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan ketangguhan menghadapi bencana.

“NTT Sehat, kita ingin memastikan seluruh masyarakat, terutama anak-anak, dalam kondisi sehat. Salah satunya dengan menjamin bahwa semua jenis imunisasi yang sudah direkomendasikan berbasis bukti ilmiah dan hasil penelitian wajib hukumnya diberikan kepada anak-anak,” tegas Gubernur Melki.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa imunisasi juga berkontribusi langsung terhadap pencapaian NTT Cerdas.

“Kita ingin anak-anak NTT tumbuh dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik yang optimal. Kesehatan menjadi fondasi utama untuk mencerdaskan generasi masa depan,” ungkapnya.

Selain itu, imunisasi juga berperan dalam mendukung visi NTT Tangguh Bencana. “Dengan cakupan imunisasi yang kuat dan merata, kita akan lebih tangguh dalam menghadapi situasi bencana atau Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular,” ujarnya.

Sebagai puncak dari kegiatan Advokasi Penguatan Program Imunisasi kepada Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten di NTT, acara ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama  Pemerintah Provinsi NTT dan para Kepala Daerah Kabupaten/Kota terkait penguatan program imunisasi di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Dalam dokumen komitmen tersebut, terdapat lima poin utama yang disepakati bersama, yaitu :

1. Mendukung penuh dalam melakukan percepatan cakupan imunisasi rutin,  imunisasi kejar dan pengenalan vaksin baru (HPV, PCV, lPV dan Rota Virus);
2. Meningkatkan koordinasi lintas sektor (Kesehatan, pendidikan,pemerintah desa dan Organisasi masyarakat) dalam mendukung layanan imunisasi di posyandu, sekolah dan fasilitas kesehatan lainnya.
3. Mendorong peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap dan menurunkan jumlah anak yang belum pernah diimunisasi (zero dose) melalui kegiatan imunisasi kejar;
4.  Menyediakan kebijakan dan anggaran daerah untuk menjamin ketersediaan logistik, sumber daya manusia, serta kegiatan sosialisasi dan pelayanan imunisasi;
5. Membangun kesadaran masyarakat melalui edukasi tepat dan komunikasi  resiko agar orang tua dan wali anak memahami pentingnya imunisasi lengkap dan tepat waktu.

Posting Komentar

Komentar Anda .....

Lebih baru Lebih lama
papillonnews

نموذج الاتصال