KUPANG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaunching program Satu Desa Satu Produk (One Village One Product/OVOP) guna mencetak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang unggul, Gerakan luar biasa ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi lokal dengan mengembangkan produk unggulan dari setiap desa di NTT.
Acara Launching OVOP tersebut di ikuti 190 UMKM menampilkan 140 Produk unggulan dari 44 desa/kelurahan di NTT, Gerakan Beli Produk NTT, dan digelar bersamaan meluncurkan penggunaan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) sekaligus menyediakan 1000 porsi aneka makanan untuk dinikmati pengunjung secara gratis.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sambutannya di halaman depan Kantor Gubernur NTT, Selasa, 27 Mei 2025, menyatakan program tersebut bisa mendorong kapasitas pelaku UMKM di 22 kabupaten/ kota melalui produk unggulan tiap daerah di NTT.
"Upaya pemerintah untuk meningkatkan efektivitas pengembangan UMKM di NTT juga dilakukan dengan pendekatan melalui OVOP. OVOP adalah suatu pendekatan pengembangan potensi daerah menghasilkan satu produk yang unik khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal,” katanya.
Di samping itu, ditegaskan pentingnya sinergi untuk mencapai Asta Cita yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.
Dirinya menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tidak bisa dicapai sendiri, melainkan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. "Kita ingin agar ekosistem kolaborasi dan sinergi terus dibangun, sehingga ada kesatuan gerak dalam mencapai Asta Cita," tegasnya.
Gubernur juga menyoroti potensi besar NTT, baik dari sektor pertanian, peternakan, kelautan, hingga energi terbarukan. Ia menyebut sekitar 3,5 juta hektar wilayah laut NTT menyimpan potensi luar biasa yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Di NTT ada kira-kira 10 kabupaten yang terhubung ekosistem laut, lebih dari 500 spesies karang laut, 2500 spesies ikan ekosistem dan informasi yang kami dengar memiliki 3,5 juta hektar di bawah laut yang bentuknya potensi untuk menambah pendapatan negara, terangnya.
Gerakan Beli NTT
Selain itu, Gubernur juga mendorong gerakan Beli NTT atau gerakan yang mendorong masyarakat, pemerintah, dan lembaga di NTT untuk membeli produk lokal NTT.
“Kalau produk-produk kita sudah lolos BPOM dan sertifikasi nasional, maka harus masuk pasar NTT. Kita tidak boleh hanya jadi pasar bagi produk luar,” ujarnya.
Dalam paparannya, Melki menyampaikan bahwa saat ini NTT mengalami defisit perdagangan: mengimpor barang senilai Rp59 triliun dari luar NTT, sementara ekspor hanya mencapai Rp41 triliun. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk mulai mencintai dan membeli produk lokal.
Peluncuran Kartu Kredit Pemerintahan (KKP)
Peluncuran KKP ini ditandai dengan scan telapak tangan pada screening yang tersedia diatas panggung, disambut tepukan tangan ratusan undangan dan pelaku UMKM yang hadir.
Untuk diketahui, sesuai peruntukannya, Kartu kredit indonesia segmen Pemerintah Daerah lingkup Provinsi NTT adalah bukti keikutsertaan Pemprov untuk menyukseskan agenda pemerintah pusat, dalam agenda pemberantasan tindak pidana korupsi. Dalam program ini, Bank NTT sebagai kas daerah, diberikan ruang untuk melaksanakan program tersebut.
Dengan KKP, setiap pemerintah daerah lingkup Provinsi NTT akan menggunakan kartu kredit tersebut untuk melakukan pembayaran atas belanja yang dibebankan pada APBD, setelah kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi oleh bank penerbit.
Sementara tujuan dari penggunaan KKP untuk meningkatkan keamanan transaksi, meminimalisasi uang tunai, mengurangi risiko penipuan dari transaksi tunai serta mengurangi idle cash dari penggunaan uang persediaan.
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, diharapkan berbagai program prioritas dapat berjalan lebih efektif, membawa manfaat nyata bagi masyarakat, serta mempercepat terwujudnya visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Mari bersama bangun desa ayo bangun kelurahan ayo bangun NTT.
Launching OVOP yang dihadiri oleh berbagai macam kalangan tersebut berlangsung sukses dan mampu menginspirasi dan menumbuhkan kesadaran untuk terus berpikir kreatif guna mengembangkan ide-ide yang nantinya dapat menghasilkan keuntungan melalui jalur bisnis atau kewirausahaan.