KUPANG - Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan NTT bakal mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp.1 triliun melalui Bank NTT.
“Kami sudah bicara dengan Menteri Koperasi dan UMKM, Maman Abdurahman, bulan Juni ini akan masuk dana KUR melalui Bank NTT sebesar 1 triliun rupiah. Mudah-mudahan tidak berkurang,” ungkap gubernur Melki saat konferensi pers usai Penutupan Program Bangun Karya di NTT.
Diketahui, Dirinya dan Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma fokus pada program one product one village (OVOP) membuka peluang pasar hingga permodalan dari sektor jasa keuangan.
Lebih lanjut dana KUR tersebut akan di bagikan ke kabupaten dan kota se NTT.
“KUR 1 triliun ini akan kita putar di semua desa/kelurahan se-NTT dan memastikan masing-masing desa/kelurahan punya OVOP. Kita tak lagi pakai APBD,” tegasnya.
Untuk pengawasan dana KUR tersebut. Dirinya menegaskan akan di lakukan pihak Kampus, Lembaga Masyarakat dan Pengusaha.
Dana KUR tersebut juga di gunakan pada pengembangan produk UMKM di NTT.
“Kita pakai uang KUR satu triliun ini untuk mengembangkan pasar UMKM hingga NTT Mart,” jelasnya.
"NTT Mart akan di dibuka di Bandara El tari, Pelabuhan Tenau dan Bolok, di situ juga menjual segala jenis produk UMKM," tambahnya.
Ia juga mengumumkan bahwa program Malam UMKM ajang promosi produk lokal akan diperluas.
“Kita akan mulai gelar event ini secara rutin. Setiap hari Jumat sore sampai Sabtu pagi. Jadi warga bisa belanja produk lokal sepanjang malam. Ini bagian dari strategi pemprov mendukung pemasaran produk UMKM,” tandasnya.
Adapun kegiatan dalam sesi Penutupan Program Bangun Karya merupakan program inisiasi Pemprov NTT, BPOM RI dan Bentoel Group yang memberikan pendampingan intensif kepada 10 UMKM di sektor pangan olahan, kosmetik, dan obat tradisional di 4 (empat) kabupaten dan kota prioritas, yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, dan Alor.